Senin, 04 Juli 2011

BURUNG DAN CACING

INSPIRASI PAGI

Bila kita sedang mengalami kesulitan hidup karena himpitan kebutuhan materi, maka cobalah kita ingat pada burung dan cacing,,,,,
kita lihat burung, setiap pagi ia keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Tidak terbayang sbelumnya kemana dan dimana ia harus makanan yang diperlukan. Karena itu kadang kala sore hari ia pulang dengan perut kenyang dan bisa membawa makanan buat keluarganya, tapi kadang makanan itu hanya cukup untuk keluarganya saja sementara ia harus "puasa". Bahkan sering kali ia pulang dengan tidak membawa apa-apa buat keluarganya sehingga ia dan keluarganya harus "berpuasa". meskipun burung lebih sering mengalami kekurangan makanan karena tidak punya "kantor" yang tetap, apalagi setelah lahannya banyak yang diserobot oleh manusia, namun yang jelas kita tidak pernah melihat ada burung yang berusaha untuk bunuh diri.

Kita tidak pernah melihat ada burung yang tiba-tiba menukik membenturkan kepalanya ke batu yang amat keras, kita tidak pernah melihat ada burung yang tiba-tiba menenggelamkan diri ke sungai, kita pun tidak pernah melihat ada burung yang memilih racun untuk mengakhiri penderitaannya. Kita lihat burung tetap optimis akan rejeki yang dijanjikan Allah.

Kita lihat, walaupun kelaparan, tiap pagi ia tetap berkicau dengan merdunya. tampaknya burung menyadari benar bahwa demikianlah hidup, suatu waktu berada diatas dan dilain waktu terhempas jatuh ke bawah. suatu waktu kelebihan dan di lain waktu kekurangan, suatu waktu kekenyangan dan di lain waktu kelaparan.

Sekarang marilah kita lihat hewan yang lebih lemah dari burung, yaitu cacing. kalau kita perhatikan, binatang ini seolah-olah tidak mempunyai sarana yang layak untuk bertahan hidup. ia tidak mempunyai kaki, tangan, tanduk, atau bahkan ia juga tidak mempunyai mata dan telinga. Tapi ia adalah makhluk hidup juga dan sama dengan makhluk hidup lainnya, ia mempunyai perut yang apabila tidak diisi makanan ia akan mati. Tapi kita lihat, dengan segala keterbatasannya, cacing tidak pernah putus asa dan frustasi untuk mencari rejeki. Tidak perbah pula kan,,,, kita menyaksikan ada cacing yang membenturkan kepalanya ke batu.

Sekarang kita liha manusia, jika kita bandingkan dengan burung atau cacing, maka sarana yang dimiliki oleh manusia untuk mencari nafkah jauh lebih canggih.

Akan tetapi,, kenapa manusia yang dibekali banyak kelebihan ini seringkali kalah dari burung ataupun juga cacing????

Mengapa manusia banyak yang putus asa lalu bunuh diri karena kesulitan menghadapi masalah yang ada dalam dirinya???

Padahal rasa-rasanya belum pernah kita lihat cacing dan burung yang berusaha bunuh diri karena putus asa. 
Rupa-rupanya kita masih perlu banyak belajar dari burung dan cacing......

0 komentar:

Posting Komentar